Minggu, 07 November 2010

Tehnik Mendapatkan 10.000 VISITOR SEHARI tanpa SEO

Tidak sulit untuk menggenjot blog kita agar traffik menjadi berlipatlipat
tanpa harus menggunakan SEO dan memposting artikel sampai
puluhan bahkan ratusan, cara ini adalah cara rahasia saya meningkatkan
ranking alexa serta earning adsense pada domain Pagerank 3 beralexa 0
yang baru saja beli dari senior forum adsense-sby.com jisportal.com
adsense-id.com ber-inisial K berakhiran T.
Beberapa waktu lalu saya memang memposting trik ini di forum
tersebut, namun hanya sekilas saja, saya tidak memberikan trik
keselurahannya. Nah melalui tulisan ini, saya membagikan 100% trik
rahasia ini kepada anda semuanya. Tanpa panjang lebar, sebenarnya
caranya sangat mudah hanya ada 2 saja yaitu dengan membuat posting
atau konten yang :
1. Sedang dicari banyak orang
2. Kontradiktif dengan kenyataan yang ada
Yup hanya itu saja....
Ok mari sekarang kita jabarkan kedua nomor di atas. Karena traffic
berasal dari konten, adanya konten /posting maka ada traffic, jadi kita
harus mempunyai konten dahulu. Berikut cara mendapatkan konten
tersebut.

yang mau ebook ini (versi indonesia) silahakn coment di bawah atau email ke Pujaanjiwa@gmail.com)

Minggu, 31 Oktober 2010

Misteri Meletusnya MERAPI | Poniman DanMerapi

Nama Ponimin mendadak tenar pascaerupsi Gunung Merapi. Ihwalnya, warga yang tinggal di Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini, sekeluarga selamat dari semburan awan panas yang bersuhu sekira 600 derajat celcius.

Sebelum awan panas alias wedhus gembel menerjang desanya, Hj Yati, istri Ponimin sempat mengalami peristiwa aneh. Yakni, didatangi seorang kakek tua berpakaian khas Jawa yang mengingatkannya untuk segera mengungsi.

Saat ditemui okezone, di rumahnya Jumat (29/30/2010), Hj Yati menceritakan peristiwa gaib tersebut yang diyakini menyelamatkannya dari kobaran awan panas. Ketika itu sekira pukul 17.50 WIB, dirinya akan melaksanakan salat Magrib yang bersamaan dengan berbunyinya sirine tanda pemberitahuan jika Merapi meletus.

"Saya mengambil mukena, dan salat magrib dengan tidak seperti biasa. Setelah salam langsung mengambil Alquran. Keluar dan mengaji di tengah jalan beraspal. Mengaji surat Alkahfi," tuturnya.

Baru setengah membaca surat tersebut, tiba-tiba dia berhenti karena di depan melihat ada seorang lelaki tua. "Dia memakai jarik bergambar wayang. Di belakang dia ada api merah sekali berbentuk segi empat," ungkap Hj Yati.

Lelaki tua itu lalu berkata dengan bahasa Jawa, "Kuwe nyingkiro, ngalio, aku arep ngenterke Kraton Ngayogyokarto (Kamu minggir, pindahlah, aku akan menghancurkan Krator Yogyakarta)."

Hj Yati langsung menyela ucapan pria tua tak dikenal itu dengan mengatakan, "ojo (jangan)" seraya membaca doa nurbuat. Menurut dia, orang tua itu bicara lagi, "Ratumu ono opo opone konbelo koyo ngene (Ratumu nggak ada apa-apanya kok dibela)."

Lantas Hj Yati menjawab lagi,"ojo (jangan)". Bapak tua kembali menyahutnya, "neng ngono aku ngobrak obrik kene (Kalau begitu aku akan merusak di sini aja)." Mendengar perkataan itu, Hj Yati tetap berkata, "ojo (jangan)".

Lebih lanjut dia mengutarakan setelah mengatakan jika Kraton Yogyakarta akan hancur, lelaki tua tersebut seketika menghilang dari pandangannya. Namun api yang berada di belakang laki-laki tua tadi justru mengejar dirinya. "Api itu mengejar saya. Saya langsung ke rumah dan menarik anak-anak," tuturnya.

Kelima anaknya kemudian dimasukan ke dalam mukena yang masih dikenakannya. Namun api yang dilihatnya itu terus mengejar hingga ke depan rumah. Sementara itu, suaminya Ponimin belum pulang ke rumah karena tengah mencari dadap serep dan daun awar-awar. Hal yang sama, kata Hj Yati, suaminya juga dikejar api.

Mereka akhirnya bertemu di depan rumah, kemudian bersama-sama lari dan masuk masuk ke kamar. Sehingga, dalam kamar tersebut ada tujuh orang, yakni Hj Yati, Ponimin, dan kelima anaknya yang kesemuanya berlindung dalam satu mukena.

Hj Yati juga menceritakan ketika mereka berlindung dalam mukena, Ponimin sempat melihat ponsel dan diketahui sudah ada 135 panggilan. "Saat itu bapak mengambil HP untuk meminta bantuan," imbuhnya. Sayangnya, petugas yang dihubungi tidak ada yang bersedia mengevakuasi lantaran semuanya telah mengungsi setelah ada peringatan Merapi akan meletus.

Saat itu, kata Hj Yati, hanya bisa pasrah dan memohon doa pada yang kuasa untuk diberi keselamatan dari luncuran wedhus gembel. Berkat belindung dalam mukena, Hj Yati, Ponimin dan kelima anaknya selamat. Ponimin hanya luka bakar di bagian telapak kaki.

Sabtu, 30 Oktober 2010

MISTERI MBAH MARIJAN

Mbah Maridjan dinyatakan tewas setelah terkena semburan awan panas Gunung Merapi 26/10. Juru kunci Gunung Merapi bernama asli Mas Penewu Suraksohargo ini ditemukan dalam posisi bersujud dengan tubuh penuh dengan abu vulkanik. Tewasnya Mbah Maridjan dengan posisi bersujud tersebut telah meninggalkan misteri dan spekulasi tersendiri. Apakah si Mbah meninggal saat melakukan shalat? Spekulasi tersebut cukup kencang terdengar.

Perkiraan kronologi
Pada Selasa lalu, erupsi pertama gunung Merapi terjadi sejak pukul 17.02 WIB, diikuti awan panas selama 9 menit.
pukul 17.18 disertai awan panas selama 4 menit,
pukul 17.23 dengan awan panas selama 5 menit,
pukul 17.30 dengan awan panas selama 2 menit, Shalat Maghrib sekitar 17.30 (5.30 sore)
pukul 17:37 dengan awan panas selama 2 menit,
letusan Pukul 17.42 dengan awan panas selama 33 menit,
pukul 18.16, dengan awan panas selama 5 menit, dan
pukul 18.21 beserta awan panas selama 33 menit.
Shalat Isya sekitar 18.45 (6.45 sore)

Pada pukul 18.29 (6.29 sore), Yuniawan Wahyu Nugroho (Wawan), wartawan Vivanews melakukan kontak dengan rekannya aktivis LSM dan kontak terputus karena awan panas menerjang di kediaman Mbah Maridjan kira-kira pukul 18.30 (6.30 sore) lebih. Jika waktu yang ditunjukkan adalah benar, ini berarti belum saatnya Shalat Isya dan ini berarti Wawan menunggu Mbah Maridjan untuk Shalat Isya.

Penemuan
Jasad si Mbah ditemukan di dalam rumahnya dalam keadaan bersujud. Ada yang mengatakan di dalam kamar mandi (hariansib.com, kompas.com, Antara), di kamar (kapanlagi.com ), ada yang mangatakan di dapur (detiknews.com, okezone). Berdasarkan informasi ini, kita bisa perkirakan si Mbah berada di sekitar dapur dan kamar mandi (biasanya lokasi kamar mandi berada dekat dengan dapur) saat awan panas menyerang. Dan informasi yang beredar, jenasah si Mbah dalam posisi bersujud ke arah Selatan yaitu membelakangi Gunung Merapi.

Kesimpulan Spekulasi
Dari perkiraan kronologi waktu, saat si Mbah Maridjan meninggal belum saatnya untuk Shalat Isya. Dari posisi ditemukan, ia berada di dapur / kamar mandi, ini bukanlah sebuah tempat yang sesuai untuk melakukan shalat mengingat ia memiliki kamar tidur atau setidaknya ada Mesjid di dekat rumahnya yang bisa ia gunakan untuk shalat. Dan posisi sujud ke arah Selatan bukanlah posisi yang biasa diambil oleh seorang Muslim untuk melakukan shalat. Biasanya arah kiblat dalam shalat adalah arah Barat.

Jadi posisi sujudnya si Mbah tidak dalam konteks shalat, mungkin itu merupakan reflek sujud seseorang saat terancam dari sesuatu yang menimpanya dan melindungi dirinya. Ada kemungkinan lain, posisi tersebut adalah posisi sembah sungkem kepada Keraton, mengingat ia sujud mengarah ke Selatan di mana Keraton Yogya berada dan mengingat ia juga merupakan salah satu abdi dalam Kesultanan Yogya. Mungkin ini merupakan sembah sujud terakhir si Mbah karena telah menunaikan tugasnya untuk menjaga Gunung Merapi.

Semua ini hanyalah perkiraan berdasarkan informasi yang beredar. Tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti apa yang dilakukan oleh Mbah Maridjan saat awan panas menerjang rumahnya. Selamat jalan Mbah Maridjan. Rosa!!

Liverpol dan Korban Bencana Tsunami MENTAWAI

Liputan6.com, Jakarta: Liverpool, salah satu klub sepak bola terbesar di Inggris, ternyata memiliki kepedulian yang besar terhadap isu-isu kemanusiaan. Termasuk perhatian mereka terhadap bencana gempa dan tsunami yang melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Liverpool menyampaikan salam hangat melalui akun resmi mereka di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter. "Liverpool FC mengucapkan belasungkawa dan turut berduka cita untuk para korban tsunami di Mentawai, Sumatera, Indonesia," demikian tulis The Reds menunjukkan kepedulian mereka.

Di pengujung kalimat, Liverpool juga menyisipkan slogan mereka "YNWA" atau "Youll Never Walk Alone". Slogan ini sepertinya pas untuk para saudara-saudara kita yang sedang kesusahan di Mentawai. Terima kasih Liverpool FC!

Jumat, 15 Oktober 2010

Lyric "K'Naan - Waving Flag Soundtrack FIFA World Cup 2010"

K'Naan - Waving Flag Soundtrack FIFA World Cup 2010




Give me freedom, give me fire, give me reason, take me higher
See the champions, take the field now, you define us, make us feel proud
In the streets are, exaliftin , as we lose our inhabition,
Celebration its around us, every nation, all around us

Singin forever young, singin songs underneath that sun
Lets rejoice in the beautiful game.
And together at the end of the day.

WE ALL SAY

When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back

When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes

Oooooooooooooh woooooooooohh hohoho

Give you freedom, give you fire, give you reason, take you higher
See the champions, take the field now, you define us, make us feel proud
In the streets are, exaliftin, every loser in ambition,
Celebration, its around us, every nations, all around us

Singin forever young, singin songs underneath that sun
Lets rejoice in the beautiful game.
And together at the end of the day.

WE ALL SAY

When I get older, I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back

When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes

Wooooooooo Ohohohoooooooo ! OOOoooooh Wooooooooo

WE ALL SAY !

When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back

When I get older I will be stronger



They’ll call me freedom
Just like a wavin’ flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes

Wooo hooooo hohohohoooooo

And everybody will be singinit

Wooooooooo ohohohooooo

And we are all singinit

Tunggu Aku " Andra & The Backbone "

Tunggu Aku



Andra & The Backbone




A C#m A C#m
Masihkah kau simpan mawar yang ku beri

A C#m A C#m
Mungkin tak sewangi dulu mungkin tak seindah dulu

A B E
Tunggu aku, ku akan datang

A C#m A C#m
Masihkah kau jaga api cinta dariku

A C#m A C#m
Mungkin tak sehangat dulu mungkin tak seterang dulu



A B E - F#
Tunggu aku, ku akan datang

A B G#m - C#m
Tunggu aku, ku akan pulang

A B E - F#
Tunggu aku, ku akan datang

A B C#m
Tunggu aku, ku akan pulang

A C#m A C#m
Kau segalanya bagiku, kau adalah duniaku

A C#m A B
Satu yang ku pinta tuk tetap menunggu

Sampai Kumati " Nano "

E G#m
hidupku di dunia hanya sekali

E C#m
lebih tak berarti tanpa kau di sisiku

A E B
sampai ku mati kuingin bersama denganmu


Reff:

C#m G#m A E
izinkanlah kumencari kesungguhan hati

C#m G#m A E
tuk buktikan kamu ada di hidupku

C#m G#m A E
bisikkanlah dari hati kau ada di sini

C#m G#m A E
temani hidupku tak berujung waktu



E G#m
bila kau tercipta memang untukku

E C#m
tunjukkanlah bahwa aku lelaki terakhirmu

A E
sampai ku mati kuserahkan semua

A E B
sampai ku mati aku ingin bersama denganmu


Bridge:

A B C#m
dan kau menangis terus menangis

A B F#m
menghampiriku kau peluk aku